Komisi I DPR Desak Pemerintah Evakuasi WNI di Afghanistan
JAKARTA, BUANATODAY.COM – Pemerintah Republik Indonesia diminta untuk segera mengevakuasi warga negara Indonesia di Afghanistan seiring eskalasi keamanan yang meningkat di negera tersebut.
Permintaan ini disampaikan anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia kepada redaksi sesaat lalu, Selasa (17/8). Menurutnya, evakuasi tersebut merupakan bagian dari upaya perlindungan WNI di luar negeri.
“Lakukan monitoring dan koordinasi intensif dengan dutabesar di Kabul untuk membuka posko evakuasi bagi WNI,” tegasnya.
Selain itu, Farah Puteri Nahlia juga meminta pemerintah melakukan pendataan yang akurat tentang berapa jumlah WNI baik yang terdata maupun tidak, dengan rencana kontijensi yang memuat langkah-langkah pengamanan WNI.
“Pastikan mereka dalam keadaan aman dan penuhi kebutuhan mereka sampai bantuan untuk evakuasi datang. Karena keselamatan WNI merupakan prioritas pemerintah Indonesia,” harapnya.
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PAN, Farah Puteri Nahlia/Net
Terlepas dari itu, Farah berharap penyelesaian konflik tetap dapat dilakukan dengan mengedepankan kepentingan rakyat Afghanistan dalam perdamaian dan melibatkan seluruh pihak internal di Afghanistan.
“Karena perdamaian dan stabilitas adalah hal yang sangat diharapkan oleh masyarakat Afghanistan dan dunia internasional,” tutupnya.
Ketegangan di Afghanistan meningkat setelah Taliban berhasil menduduki Istana Negara. Kekacauan bahkan sempat terjadi di Bandara Internasional Kabul ketika warga Afghanistan membanjiri landasan terbang.
Penarikan pasukan Amerika Serikat setelah 20 tahun konflik tanpa henti, menyebabkan pemerintah runtuh dalam beberapa hari, sementara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani pergi meninggalkan negara tersebut.
Situasi keamanan di Afghanistan membuat sejumlah negara mengevakuasi staf kedutaan dari Kabul. Amerika Serikat bahkan menyiapkan 5 ribu pasukan untuk membantu kepulangan diplomat dan warga Afghanistan yang memiliki visa khusus.
Finlandia berencana mengevakuasi hingga 130 pekerjanya di Afghanistan. Sementara Jerman juga akan mengurangi staf diplomatiknya di Kabul dan Denmark serta Norwegia akan menutup sementara kantor kedutaan mereka.
Sumber: RMOL.ID